5 Cara Mudah Berkomunikasi dengan Anak Pendiam

Punya anak pendiam? Merasa kesulitan berkomunikasi dengannya? Tenang …. Tidak perlu bersedih. Anak pendiam belum tentu sedang memendam masalah. Bisa jadi, memang karakternya seperti itu atau karena faktor keturunan.

Anak pendiam adalah anak yang tidak terlalu suka berkomunikasi dan cenderung menyendiri. Sebagian orang tua tidak mempermasalahkan tipe anak seperti ini, terlebih apabila orang tua atau anggota keluarga lain juga seorang pendiam.

Akan tetapi, orang tua tetap harus tanggap apa yang membuat anak menjadi pendiam. Kalau pendiamnya anak karena memang terbukti dia tidak terlalu suka banyak bicara, maka dia tetap bersosialisasi dengan baik, tetap kritis, dan tetap menyatakan pendapat. Namun, bila anak menjadi pendiam dan memisahkan diri dari pergaulan terus menerus hingga dia nyaman dengan kesendirian, maka orang tua sebaiknya melakukan lima cara berikut ini.

1. Cari Tahu Alasan Anak Menjadi Pendiam

Menanyakannya secara langsung mungkin tidak mudah. Tidak perlu terburu-buru mendapatkan jawaban dan maklumi saja dulu diamnya. Anak yang nyaman dengan diam antara lain berawal dari:
πŸ‘‰ terlalu sering diabaikan
πŸ‘‰ terlalu sering disalahkan/dimarahi
πŸ‘‰ dianggap tidak berguna
πŸ‘‰ malas bergaul karena tidak sesuai isi hatinya atau tidak ada kecocokan
πŸ‘‰ malu
πŸ‘‰ cuek/tidak peduli sekitar
πŸ‘‰ pernah mengalami kegagalan
πŸ‘‰ sering merasa kecewa dalam pergaulan

Mana yang kira-kira menjadi penyebab diamnya anak harus digali pelan-pelan. Kemudian segera mengupayakan jalan keluarnya agar tidak berlarut-larut hingga dewasa.

2. Dukung Anak Mencari Kegiatan Sesuai Minatnya

Anak menjadi malas bicara dan beraktivitas bisa jadi karena tidak sesuai dengan minatnya. Baginya, diam lebih baik daripada bicara yang hanya membuatnya dimarahi. Mendukung anak agar mencari kegiatan sesuai minat dan bakatnya akan membuka cakrawala berpikirnya dan meningkatkan rasa percaya dirinya.

3. Bantu Anak Mengungkapkannya

Anak pendiam bisa jadi bukan karena dia tidak peduli atau cuek. Mereka tidak mengerti bagaimana cara yang tepat mengungkapkan isi hati dan pemikirannya. Biarkan anak bicara, dan dengarkan dengan seksama. Tidak perlu menyela, mendebat, atau terburu-buru menyalahkan, maka anak akan mencoba bicara tanpa dipaksa.

4. Tidak Membandingkan dengan Anak Lain

Anak menjadi banyak bicara atau lebih banyak diam adalah karena dipengaruhi banyak faktor. Bisa karena dari dirinya sendiri, bisa juga karena faktor dari luar. Karena itu, jangan pernah membandingkan anak yang satu dengan yang lain karena pasti tidak akan sama. Dibandingkan dengan anak lain justru membuat anak malas berkata dan berekspresi karena khawatir disalahkan atau dibandingkan.

5. Puji Perubahan Sikapnya Agar Terus Berprestasi

Sekecil apa pun perubahan anak dari pendiam dan antisosial menjadi mulai suka merespon dan mulai berinteraksi, harus diapresiasi dengan baik oleh orang tua. Harus ada upaya membuat anak merasa diperhatikan dan berarti. Pelan-pelan, dia akan merasakan bahwa diam tidak selalu baik dan berbaur/bersosialisasi tidak selalu mengecewakan.

Meskipun anak pendiam tidak selalu anak yang tidak percaya diri, tetapi bagaimanapun kepercayaan diri berpengaruh pada cara anak berkomunikasi dan bersosialisasi.

Adalah tugas orang tua membuat anak nyaman dalam segala situasi, baik saat sendiri maupun saat bersama. Baik karena ingin diam tanpa ada masalah, maupun diam karena memendam masalah. Membiarkan anak diam karena memendam masalah akan berakibat tidak baik pada perkembangannya. Dia akan merasa tertekan, selalu dalam perasaan benci pada hal yang dipendam, kemudian suatu saat akan meledak dan mempengaruhi kesehatan mental dan psikisnya.

#Day4
#ODOP
#EstrilookCommunity

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like