Semua orang tentu merasakan pilunya memaafkan. Begitu beratnya memaafkan kadang membuat orang sulit “move on” dari kejadian menyakitkan yang melukai hati. Namun demikian, membiarkan rasa sakit itu tetap bersemayam di hati tentu bukan pilihan yang tepat. Perlu kesiapan mental, kekuatan batin, dan kemauan ekstra untuk bisa memaafkan, terlebih bila kesalahan itu berulang.
Agar bisa merasakan yang lalu biarlah berlalu dan lebih fokus pada masa depan, anak harus dipahamkan bahwa memaafkan itu lebih menenangkan daripada menyimpan rasa marah dan dendam. Bagaimana cara agar anak mudah memaafkan?
1. Membuatnya Yakin bahwa Semua Ada Hikmahnya
Sedini mungkin anak harus diajak memahami dengan bahasa yang mudah dimengerti bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan tidak ada yang sia-sia. Selalu ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari setiap peristiwa.
2. Memaafkan Membuat Hati Menjadi Tenang
Sakit hati membuat hidup serasa selalu terhimpit. Dunia terasa sempit, dan pikiran selalu teringat akan hal tidak menyenangkan yang pernah terjadi. Akhirnya, muncul dendam yang makin menyiksa diri. Memaafkan akan membuat semua terasa ringan karena tidak lagi berpikir bagaimana membalas.
3. Melepas Kebencian
Hal tersulit yang menyebabkan sulitnya anak memaafkan adalah karena membenci seseorang yang telah melukai hatinya atau mengecewakannya. Ini sangat manusiawi. Akan tetapi, kebencian hanya akan membuat sesak di dada dan membuat anak tidak bisa mengontrol emosi.
4. Ajak Anak Membayangkan Bila Berada di Posisi yang Salah
Sesekali perlu kita mengajak anak membayangkan bagaimana menderitanya tidak dimaafkan. Kesalahan akan terus dikenang selama tidak ada maaf. Karenanya, membuka pintu hati seluasnya akan membuat mereka yang pernah bersalah pada anak berempati, hingga akhirnya merasa bersalah dan meminta maaf.
5. Melupakan
Hal sulit yang dirasakan anak untuk memaafkan selain melepas kebencian adalah melupakan. Hal ini karena melupakan adalah memaafkan yang sebenarnya. Segala keresahan dan kegundahan akan lenyap bila melupakan segala hal yang menyakitkan di hari lalu.
Nah, tidak sulit kaaan…
Ya ! Tidak sulit bila hanya menuliskan. Menjalankan dengan sepenuh hati dan berniat mengikhlàskan semua yang terjadi itu yang sulit. Membuat anak terus mengupayakan tentu bermanfaat baginya karena memaafkan itu indah.