Pernahkah mendengar anak menebar janji saat diajak belajar?
“Nanti, Bu.”
“Iya, Bu, sebentar lagi.”
“Sudah, Bu. Kok disuruh lagi, sih? Tadi sudah belajar.”
“Malas, Yah, aku nggak mau belajar, capek.”
Sebagian anak merasa belajar di rumah adalah aktivitas yang kurang menyenangkan. Selain karena sudah lelah belajar di sekolah, antara lain karena di rumah terlalu banyak hal yang lebih menarik daripada belajar, seperti bermain bersama teman, menonton TV, dan bermain game via Hp. Faktanya, memang anak-anak, terutama usia TK dan awal SD, menganggap belajar adalah sesuatu yang membosankan dan melelahkan.
Hal ini tentu mengkhawatirkan bila terus berlanjut sampai usia SMP apalagi SMA. Belajar adalah kebutuhan hidup. Apa jadinya bila seorang anak tidak suka belajar. Oleh karena itu, perlu trik khusus agar anak tidak menolak diajak belajar dan menyukai ilmu pengetahuan.
Bagaimana caranya? Yuk, simak trik ala saya berikut ini.
1. Ubah Cara Pandang tentang Belajar
Selama ini, anak memahami bahwa yang dimaksud belajar adalah duduk manis di depan meja sambil membaca atau menulis. Orang tua harus mengubah cara pandang anak agar tidak berpikir sempit tentang belajar. Bermain kartu angka dan huruf, bermain monopoli, menonton film motivasi, atau menggambar, juga disebut belajar. Jadi, belajar adalah semua aktivitas yang menambah pengalaman dan pengetahuan, serta membuatnya paham akan banyak hal. Tentu tidak terbatas hanya duduk diam saja sambil membaca dan menulis.
2. Ajak Anak Kunjungi Tempat Penting
Sesekali ajak anak mengunjungi tempat-tempat penting yang terdapat ilmu pengetahuan, seperti museum, kebun binatang, dan taman flora. Bila anak pergi bersama teman-teman dan gurunya di sekolah tentu lebih baik. Anak akan belajar mengeksplor banyak ilmu sambil rekreasi.
3. Dampingi Saat Anak Belajar
Duduklah di dekat anak saat mereka mulai mempelajari banyak hal. Dampingi dan siapkan diri untuk menjelaskan hal-hal yang tidak dimengerti. Tentu saja disesuaikan dengan kemampuan anak. Yang penting, anak belajar dengan riang dan tanpa paksaan.
4. Jangan Paksakan Durasi
Saat anak mulai duduk manis atau belajar apa saja dengan santai dan riang, tidak perlu memaksakan harus berapa lama. Pastikan dulu anak memiliki rutinitas belajar yang nyaman dan fokuskah pada konsistensi, bukan pada durasi.
5. Tidak Bandingkan Anak
Tidak perlu membandingkan anak dengan temannya, meskipun untuk tujuan memotivasi. Nikmati saja seberapa pun dan sejauh apa pun pencapaiannya. Latih terus menjaga semangatnya dan tidak lelah memotivasi untuk menggali hal-hal baru, baik dengan membaca, menulis, mewarnai, maupun bercerita.
6. Beri Teladan
Orang tua harus menjadi teladan terbaik bagi anak. Sesibuk apa pun sempatkan membaca buku, mendengarkan berita, atau melakukan apa saja yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Buat anak meyakini bahwa orang tuanya memberi contoh yang baik untuk perkembangan kemampuannya.
Bagaimana triknya? Mudah, bukan? Tidak sulit bila mau mencoba dan terus berusaha.
Selamat mencoba.
20 comments
Bagian yang Jangan Paksakan Durasi dan Tidak Membandingkan Anak, itu penting. Karena memang tiap anak beda-beda. Ada yang sulit konsentrasi kalo duduk tegang karena dia lebih mengerti sambal bermain. Tugas kita sebagai orang tua untuk memperhatikan tiap anak nih ya…Trims sharingnya…
Sama2, Mbak
Iya, betul itu. Hanya saja, kita sebagai orang tua sering tidak sadar memaksa
Betul mba, bagi anak-anak belajar itu harus semenyenangkan layaknya bermain. Dengan begitu anak tak sadar padahal sedang belajar juga. Terima kasih tips lainnya juga terutama orang tua juga harus ikut belajar ya, misalnya membaca. Noted mba.
Setuju dengan poin-poinnya mbak…memang perlu trik khusus agar anak tidak malas belajar. Dan yang terakhir tepat nih, memberi anak contoh nyata di sekitar tentang akibat malas belajar. Hal ini berguna untuk membuat anak lebih berhati-hati dan terdorong untuk semangat belajar.
Agar anak tidak malas belajar memang dibutuhkan trik-trik tertentu. Jangankan anak, kita aja yang dewasa terkadang susah untuk belajar kembali, hehehe.
Mantap tipsnya Mom. Anak-anak memang harus kita kenali dulu supaya tahu cara menaklukkannya. Soalnya gaya anak belajar juga beda2 sesuai karakternya. Jadi orgtua harus rajin bonding ke anak supaya nanti gampang juga nurutnya. Hihi
Membandingkan anak itu tidak banget deh.
Kita saja yang sudah dewasa sebal kalau dibanding-bandingkan dengan orang lain ataupun dengan saudara, begitu juga dengan anak.
Hehehe anakku yang kecil tuh suka gitu mba. Kalo disuruh kerjain tugas bikang tar dulu. Pas udah waktunya, ngerjain 10 menit bilangnya capek akutu. Hahahha. Anak kinestetik emang agak rempong kalo disuruh duduk anteng ngejain pr. Tapi ya harus pinter-pinter ngebujuknya biar mau belaajar
Wah, terimakasih banyak trik-triknya lho mba' Dian. Soalnya sejak homeschoolling ini, kadang anak-anakku suka begitu. Bisa langsung dipraktekkan ini. Sekali lagi terimakasih ya mba'..
Tips terakhir ini loh yang paling penting ya mom, gimana anak mau belajar kalau ibunya teriak-teriak nyuruh belajar sambil mainan hape, hahaha. Anak saya susah banget nih belajar selama pandemi ini, pengennya main terus, huhuhu
Belajar memang wajib buat semua. Iya sih tp kdg ada yg malas. Bisa juga nih trik nya mba dicoba. Mksh yaa…
Iya, Mbak. Kalau anak belajar dengan tekanan dan paksaan, akan terus terbawa hingga dewasa. Dia akan terus terbebani. Kasihan.
Nah iya, Mbak. Ini yg sering terlupa. Mendorong anak gemar belajar, orang tuanya tidak memberi contoh. Anak-anak bisa bingung dan merasa aneh.
Betul, Mbak. Butuh perjuangan. Itulah sebabya, harus dicari cara agar anak tidak malas belajar.
Iya, nih. Kadang kita main paksa aja. Tidak perhatian dengan bagaimana gaya belajarnya.
Setuju, Mbak. Saya juga menjaga banget agar tidak membandingkan anak karena saya tahu pedihnya dibandingkan.
Tugas kita sebagai orang tua harus kreatif dan sabar menghadapi anak yang malas belajar. Dan ini tidak selalu mudah ….
Alhamdulillaah … sama-sama, Mbak.😊
Keluhan yang sama nih. Merata dialami para ibu. Mungkin kita yang harus menurunkan standar dan tidak banyak menuntut, Mbak. Asal tugas online-nya selesai, biarkan mereka "belajar" dalam bentuk lain. Hehe ….
Sama-sama, Mbak. 😊