Cara Menjadi Ibu yang Dirindukan

 

 

 

Hai, Sobat Pembaca!

Assalaamu’alaikum

 

Pernahkah kita berpikir, anak-anak kita sebenarnya membutuhkan kehadiran kita, tenaga kita, atau keduanya? Apakah kita adalah ibu yang dirindukan?

Menjadi ibu adalah keniscayaan bagi setiap perempuan yang menikah dan punya anak. Waktu yang menjadikannya terus berproses menjadi baik. Tidak ada ibu yang menjadi baik secara instan. Dimulai dari pendidikan orang tuanya sejak lahir, lingkungan yang melingkupinya, hingga suami yang menaunginya. Ketika telah memiliki anak, ibu adalah teladan terbaik bagi anak-anaknya dan selalu ingin menjadi ibu yang dirindukan.

Saya teringat kisah salah seorang teman saya yang kerja keras banting tulang mengais rezeki. Pagi kerja di rumah sakit sebagai pegawai administrasi, sore hingga malam jualan online. Seluruh waktunya nyaris hanya mencari nafkah untuk keluarganya demi membantu sang suami yang katanya “gajinya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.” Akibatnya, Anak-anaknya hanya diberi makan saja, tidak diberi perhatian yang cukup. Perhatian dan kasih sayang sangat minim, meski dia berdalih semua yang dilakukannya demi anak-anak. Akhirnya, setelah anak-anaknya beranjak dewasa, mereka tidak membalas kebaikan ibu dengan cara yang baik, seperti besarnya sang ibu menyayangi mereka. Mereka datang hanya untuk meminta uang! Miris.

Teman yang lain juga tidak kalah menyedihkan ceritanya. Sepanjang waktu dia di rumah bersama anak-anaknya Segala keperluan anaknya dipenuhi, hingga habis seluruh waktunya untuk anak. Namun, dia melakukan itu dengan omelan dan keluhan, bahkan tak jarang di depan anak-anaknya. Saat beranjak remaja hingga dewasa, tidak ada satu pun dari sekian anaknya yang berbakti kepadanya. Juga tidak ada yang bersikap baik kepadanya. Rasa lelahnya untuk anak sepanjang hidupnya seolah sia-sia. Sungguh mengenaskan!

Dari kedua kisah di atas, nyata terlihat bahwa anak tidak hanya membutuhkan biaya, tetapi juga kehadiran dan ketulusan kita sebagai ibu menyayangi dengan segenap perasaan. Melakukan pengasuhan karena anak adalah amanah Allah yang harus dijaga sepenuh hati.

 

Alasan Mengapa Anak Lebih Dekat dengan Ibu

 

1. Ibu Lebih Punya Banyak Waktu Bersama Anak

 

 

 

Umumnya, karena ayah bekerja dan ibu di rumah, anak jadi lebih punya banyak waktu dengan ibunya. Intensitas pertemuan membuat keterbukaan dengan anak labih luas ibu daripada ayah. Sembilan bulan di perut ibu juga jadi alasan mengapa anak lebih dekat dengan ibu. Keseharian antara ibu dan anak dimulai sejak masih dalam kandungan.

 

2. Ibu Cenderung Lebih Sabar

 

Kebanyakan ibu lebih sabar dan lebih mudah diajak kompromi. Hal ini karena ibu umumnya lebih paham karakter anak dan kebanyakan lebih tahu bagaimana sebaiknya bersikap pada saat tertentu. Hal yang mungkin tidak dilakukan ayah.

 

3. Ibu Lebih Peka

 

 

 

Ibu yang memang mengedepankan perasaan, relatif lebih peka dibanding ayah. Ibu lebih mampu memahami kondisi batin anak sehingga pada saat resah atau galau mereka lebih nyaman berbagi cerita dengan ibu.

 

Menjadi Ibu Yang Dirindukan 

 

Adalah kebahagiaan tersendiri bila kasih sayang tulus ibu berbalas bakti anak-anak. Namun tak jarang, ibu mendapatkan kenyataan yang berbeda. Anak-anak kadang mengharap ibunya sekadar ada saja. Sekadar untuk memenuhi kebutuhannya, sekadar untuk diperintah. Bayangkan bila ibu mengalami hal pahit semacam itu, bahkan berlangsung hingga anak beranjak dewasa. Sungguh memilukan. Semua jerih payah seolah tak berguna. Setiap ibu ingin menjadi ibu yang dirindukan. Bagaimana mewujudkannya? Mari simak tips berikut ini

 

1. Tidak Suka Mengomel

 

Sudah jamak diakui tabiat ibu adalah suka mengomel. Ibu memang sering melampiaskan segala rasa kesal dengan mengomel. Mengapa mengomel? Karena dengan mengomel tak sedikit ibu menjadi puas. Padahal kata-kata saat mengomel adalah kata-kata yang tidak produktif, mengandung keluhan, dan amarah.

 

Belajar melampiaskan kekesalan dengan baik adalah cara bijak menghilangkan kebiasaan mengomel. Menyampaikan segala hal dengan cara yang baik harus selalu diupayakan.

 

2. Menjadi Teladan Terbaik Bagi Anak

 

 

Orang tua, terutama ibu, adalah guru terbaik bagi anak selama di rumah. Anak belajar menyayangi, sopan santun, konsisten, jujur, mandiri, dan semua keterampilan hidup dari ibu yang senantiasa merawat sepanjang waktu. Selalu menjaga diri dari segala perkataan dan perbuatan buruk akan menjadikan ibu teladan terbaik bagi anak.

 

Baca juga:

5 Cara Agar Anak Mudah Memaafkan

4 Cara Komunikasi Tepat Dengan Anak Penurut

 

3. Tidak Suka Menyalahkan Anak

 

Kita sering khilaf memaksakan kehendak kepada anak. Kecenderungan kita adalah tidak menghargai perbedaan pendapat dengan anak. Terburu-buru menyalahkan tanpa memberi ruang bagi anak berargumen. Hal ini akan membuat kepercayaan diri anak luntur dan kemauan berbuat baik pun berkurang karena takut disalahkan.

 

4. Selalu Mengutamakan Kepentingan Anak Di Atas Kepentingan Pribadi

 

Ibu sering terlalu asyik dengan dunianya sehingga lupa bahwa anak adalah sosok yang selalu haus perhatian dan pendampingan. Kasih sayang ibu seharusnya diimplementasikan berupa kemauan mengutamakan kepentingan anak di atas kepentingan pribadi. Boleh-boleh saja kita berkarier di ranah publik, menekuni hobi, aktif di organisasi, atau memiliki “me time” bersama teman-teman, tetapi tetap harus menuntaskan dulu kewajiban di rumah. Urusan keluarga harus diutamakan dibanding urusan lain.

 

5. Tidak Menuntut Pamrih

 

Menjalani tugas sebagai ibu seharusnya dilandasi keikhlasan dan ketulusan, bukan dengan pamrih. Anak akan merasakan ketulusan ibu menjalari ruang-ruang di hati mereka dan mendatangkan ketenangan sepanjang waktu.

 

6. Selalu Ingin Menyenangkan Anak

 

 

Bila ingin menjadi ibu yang dirindukan, harus senantiasa berusahas selalu membahagiakan anak. Caranya antara lain dengan membangun situasi positif dengan anak dan tidak bosan mengungkapkan rasa cinta dengan anak. Mengungkapkan rasa cinta tentu disesuaikan dengan kondisi anak. Mengungkapkan rasa cinta kepada anak usia TK dengan anak remaja tentu tidak sama, kan? Yang penting, lakukan semua dengan bahagia karena bila ingin di sayang makan kita pun harus menyayang.

Tak ada yang sulit bila kita selalu berusaha. Tak ada kata tak mungkin bila kita mengupayakan. Menjadi ibu yang dirindukan adalah dambaan setiap perempuan.

 

Wassalaamu’alaikum

 

Salam santun,

Dian Rahayu

 

Sumber foto: Pixabay

 

Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like